Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

JERITAN SANG GARUDA

Lagi dan lagi negeri tercinta ini di landa musibah yang begitu luar biasa dari gempa bumi, gunung meletus longsor, puting beliung, hingga banjir dimana-mana. Kalau sudah  seperti  ini siapa yang paling bersalah? Dan apakah kita akan menyalahkan Tuhan sang pencipta alam ini? Atau  adakah orang-orang tertentu  yang harus disalahkan? Tidak. Semua itu bukanlah salah Tuhan yg Maha Agung dan  mungkin  bukan juga salah para  Khalifah  yang ada di muka bumi ini tapi cobalah hampiri air yang jernih dan nampak tenang itu, hampiri ia dengan tenang jiwa dan lihatlah disana telah terjawab atas segala pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ya, kitalah penyebab adanya masalah itu. Mungkin Tuhan serta Alam semesta ini telah murka dengan kita semua atas perilaku kita yang semena-mena dengan alam  beserta isinya.  Sungguh miris melihat kondisi alam saat ini yang berpenghuni para manusia berkedok malaikat. Apakah alam ini sudah diambang kemarahan? Sepertinya alam tengah muak dengan penghuni bumi ini. Jang

Tuan Kelinci #Part2

Tanpa ku sadari hampir setahun berlalu aku memendam perasaan ini, Tuan Kelinci pun tahu tentang hal ini.  Keacuhannya membuat batin ini perih, dia melihat bahkan sesekali dia mendengar hanya saja di cuma  sekedar berpura-pura tidak peka dengan semua ini. Sungguh mempesona jika dia beralasan bahwa ada hati yang harus ia jaga dan tak boleh tersakiti. Aku mengerti akan hal itu,  tapi cobalah sekali saja kau merasakan menjadi diriku apakah kau juga bisa men alah dan menahan perih hati ini? Dulu dan sekarang berbeda, dulu tidak ada sepatah dua patah kata yang terlontar tapi kini bebasa-basi ria itu ada.  Aku senang, artinya ada harapan bagi ku untuk  bisa  memilikinya. Aku selalu menyempatkan diriku agar bisa melihat senyum manisnya itu, yeah dimana pun ia berada.  Ku habiskan waktu bersama teman-temanku untuk menceritakan hal-hal terhebat yang ada pada diri Tuan Kelinci.  Buku tulis ku penuh dengan coretan kecil tentangnya, aku juga punya folder khusus tentang Tuan Kelinci.

Tuan Kelinci #Part1

Aku mengaguminya dari sini yeah dari tempat yang jauh darinya, Aku senang bila melihat senyumnya walau dari ujung monas sekali pun, Aku suka memperhatikan gerak-geriknya, cara dia berjalan, cara dia berbicara bahkan cara dia merapihkan rambutnya. Jika ada yang bertanya lagu apa yang cocok menggambarkan perasaanmu saat ini? "CINTA DALAM HATI" :) lagu itu sepertinya pas jika dijadikan backsound edisi tulisan ku saat ini. Aku tahu kasus ku saat ini adalah mencintai seseorang secara diam-diam, Aku sadar akan hal itu ko dan aku menikmati itu. Jujur aku gak berani untuk mengungkapkan rasa ini bahkan untuk sekedar menyapa pun aku takut. Aku terlalu takut dengan responnya nanti, entah itu baik atau buruk. Aku pernah mencoba untuk sok asik ketika di dekatnya dan apakah kalian tahu apa yang terjadi? dia memandang ilfil -,- Yaaaa Tuhan !!!! betapa bodohnya Aku ini. Aku benci kenapa setiap kali aku di hadapkan dengan Tuan Kelinci selalu saja ada hal buruk menima diriku, sungguh meny

Pelangi Palsu

Sebenarnya Pelangi itu tidak indah, kenapa? karena Pelangi hanya ada saat setelah hujan turun setelah itu lama-kelamaan dia menghilang. seharusnya Pelangi itu selalu ada karena pada dasarnya dia memberi keindahan (katanya) tapi pada kenyataannya dia menghilang secara perlahan, bukankah itu menyakitkan? Aku suka Pelangi, tapi dulu. sekarang? aku benci Pelangi.  tidak selamanya apa yang kita anggap indah itu akan selalu membuat kita bahagia justru BIASANYA yang indah lebih menyengsarakan. sekarang aku mengerti kenapa Tuhan menghadirkan hujan karena agar Pelangi itu datang untuk menebar kebahagian, akan tetapi dari sanalah aku menyimpulkan bahwa Pelangi datang hanya utuk sesaat saja, hanya untuk membuat senyuman sesaat setelah hujan lalu setelah itu dia menghilang entah kemana.