Langsung ke konten utama

JERITAN SANG GARUDA




Lagi dan lagi negeri tercinta ini di landa musibah yang begitu luar biasa dari gempa bumi, gunung meletus longsor, puting beliung, hingga banjir dimana-mana. Kalau sudah  seperti  ini siapa yang paling bersalah? Dan apakah kita akan menyalahkan Tuhan sang pencipta alam ini? Atau adakah orang-orang tertentu yang harus disalahkan? Tidak. Semua itu bukanlah salah Tuhan yg Maha Agung dan mungkin bukan juga salah para Khalifah yang ada di muka bumi ini tapi cobalah hampiri air yang jernih dan nampak tenang itu, hampiri ia dengan tenang jiwa dan lihatlah disana telah terjawab atas segala pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ya, kitalah penyebab adanya masalah itu. Mungkin Tuhan serta Alam semesta ini telah murka dengan kita semua atas perilaku kita yang semena-mena dengan alam beserta isinya. Sungguh miris melihat kondisi alam saat ini yang berpenghuni para manusia berkedok malaikat. Apakah alam ini sudah diambang kemarahan? Sepertinya alam tengah muak dengan penghuni bumi ini. Jangankan alam, saya saja muak melihat semua kekotoran yang telah kita perbuat. Kekotaran seperti yang dimaksud? Yeah, seperti kegiatan KKN yang sejak dulu marak diperbincangkan dimana-dimana karena topik tentang hal tersebut tidak akan pernah membosankan untuk sekedar dijadikan teman obrolan bersama secangkir kopi hitam.
Kita tahu bahwa manusia memang tempatnya salah dan khilaf namun tidak sepatutnya untuk terus-terusan seperti ini, jika hal itu terus menerus dilakukan kemungkinan akan menjadi hoby baru. Kalau sudah seperti ini bagaimana bangsa ini mau maju. Bukankah kesalahan mengajarkan kita untuk menjadi lebih baik lagi? Tapi mengapa masih saja ada setan-setan berdasi yang berkeliaran di muka bumi ini. Mencuri hak orang lain demi kesenangan semata, masih pantaskah orang-orang seperti itu disebut sebagai pemimpin?
Dari jaman bahela hingga sekarang yang namanya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sepertinya sudah mendarah daging. Mengapa gerangan? Lantas dimana hati nurani mereka?
PANCASILA ! Burung garuda yang mencengkram erat Bhineka Tunggal Ika dan berkalungkan 5 sendi inilah salah satu faktor mengapa Indonesia suram akan kemakmuran, mengapa demikian?
Sejak kecil seharusnya kita sudah ditanamkan bibit karakter yang berlandaskan azas-azas Pancasila. Memang betul sejak kita SD guru mengajarkan kita tentang arti nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, akan tetapi hal itu seakan musnah ketika kita sudah acuh terhadap Pancasila.  Bukankah Pancasila adalah Ideologi Bangsa Indonesia? Lantas mengapa masih banyak orang-orang yang lupa dengan Ideologi bangsa kita tersebut. Sungguh memperhatinkan !
Jika saja bibit karakter Pancasila tetap dilestarikan dalam diri kita maka perbuatan kotor seperti KKN tidak akan terjadi di negeri ini.
Mereka adalah pelaku KKN, mereka adalah setan-setan berdasi, mereka sudah berani menginjak Ideologi bangsanya sendiri, begitu mahirnya mereka berperan sehingga kami Rakyat kecil yang menjadi korbannya.
Dalam sila ke-5 menyebutkan bahwasanya keadilan harus ada bagi seluruh Rakyat Indonesia tapi nyatanya peng-implementasian sila ke-5 tersebut belum benar-benar terwujud. Masih banyak sodara-sodara ita yang belum bisa menikmati keadilan tersebut, karena sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa adil adalah tentang pemerataan bukan tentang sama rata. Jika keadilan bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya maka Rakyat akan makmur dan sentosa.
Saya adalah seorang calon guru (insyaallah) dan saya adalah Pejuang Pancasila, pesan saya adalah mari kita tanamkan jiwa karakter ke-Pancasilaan pada penerus bangsa ini agar nantinya bangsa kita menjadi lebih baik lagi dan demi mensejahterakan Rakyat untuk mencapai kemakmuran dan sentosa marilah kita perjuangkan Falsafah bangsa kita !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip to Baduy Dalem

[Edisi Baduy, 11/11] Ini namanya Abah Kashina, dari Kp.Gajebo Baduy Luar. Hampir setiap sore beliau mampir ke Posko kita sambil mainin alat musik tiup ini. Kata Abah, ini alat musiknya bikin sendiri dan gak ada yang punya selain Abah. Abah pernah ke Bali 2 kali diajak sama pengunjung buat main kesana. [Edisi Baduy, 12/11] Menenun adalah salah satu aktivitas sehari-hari warga Baduy, dari anak-anak, ibu-ibu, sampe nenek-nenek, semuanya bisa menenun. Dan salah satu karyanya adalah Syal yang ada di kepala saya ini. ini asli buatan dari tangan orang Baduy sendiri, punya ciri khas sendiri motif tenunnya. Sumpah, Indonesia keren!   [Edisi Baduy, 12/11] Ini adalah beberapa view perjalanan pada saat menuju Baduy Dalem, ada beberapa jembatan yang harus kita lewati, dan juga track jalanan yg menanjak dan licin, untuk menuju Kp. Cibeo Baduy Dalem kita harus jalan dari Kp. Gajebo Baduy Luar nanti kita akan melawati beberapa kampung (masih Baduy Luar). Ke

Lomba Karikatur #ANZni #SPEKTA _2014

Ini adalah foto gue saat mengikuti lomba karikatur di kampus dengan tema kebangsaan, gak cuma ngegambar aja tapi gue pun harus mendeksripsikan gambar tersebut, nah berikut adalah pendeksripsian gue tentang karikatur ini..... *cekidot ! Sekarang ini nilai luhur pancasila kian memudar karena banyaknya orang-orang yang tidak menghargai falsafah bangsa sendiri. Gue pun berinisiatif untuk membuat karikatur dengan judul  “Hargailah Pancasila” . Mengapa demikian? Karena bila kita lihat lebih jeli lagi orang-orang jaman sekarang sudah tidak menghargai nila-nilai pancasila, yang dimana pancasila itu adalah suatu pedoman bangsa kita yakni bangsa Indonesia. Dapet dilihat pada gambar ini terpampang seekor garuda yang diinjak oleh oknum yang tak berperasaan. Jika dipahami lebih terperinci lagi gambar ini memiliki makna bahwasanya kita sebagai masyarakat indonesia seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Kita tidak perlu menghafal isi pancasila asal kita

My August (Abang Mpok Kab. Bekasi)

Sabtu, 6 Agustus 2016 At Hotel Santika - Cikarang Setiap orang pasti punya perjalanan hidup dan setiap perjalanan hidup pasti memiliki ceritanya masing-masing. Agustusku kali ini luar biasa, berbeda dari yang lainnya. Sedikit coretan penaku akan ku tuangkan lewat kisahku ini. Sebelumnya ada yg sudah tau tentang Ajang Pasanggiri? atau yang biasa kita kenal dengan Abang None Jakarta/ Kang Nong Banten/ Mojang Jajaka Jabar, dll?! Pasti sudah banyak yg tahu. Ya, kisahku kali ini adalah tentang perjuanganku ketika mengikuti salah satu ajang tersebut. Awalnya tidak pernah tahu kalau ternyata Kabupaten Bekasi ada ajang seperti ini. Yang saya tahu hanya di Kota Bekasi saja yg mengadakan ajang semacam ini. Sebelumnya memang sudah sejak setahun yang lalu saya berniat ingin mengikuti seleksi di ajang ini, tapi pada saat itu rencananya saya akan mendaftar di Kang Nong Kota Serang (@kangnongkotaserang) atau di Abang Mpok Kota Bekasi (@amkotabekasi). Sejak saat itu saya selalu mencari inf