Langsung ke konten utama

Tuan Kelinci #Part2


Tanpa ku sadari hampir setahun berlalu aku memendam perasaan ini,
Tuan Kelinci pun tahu tentang hal ini. Keacuhannya membuat batin ini perih, dia melihat bahkan sesekali dia mendengar hanya saja di cuma sekedar berpura-pura tidak peka dengan semua ini. Sungguh mempesona jika dia beralasan bahwa ada hati yang harus ia jaga dan tak boleh tersakiti.
Aku mengerti akan hal itu, tapi cobalah sekali saja kau merasakan menjadi diriku apakah kau juga bisa men alah dan menahan perih hati ini?
Dulu dan sekarang berbeda, dulu tidak ada sepatah dua patah kata yang terlontar tapi kini
bebasa-basi ria itu ada. Aku senang, artinya ada harapan bagi ku untuk bisa memilikinya.
Aku selalu menyempatkan diriku agar bisa melihat senyum manisnya itu, yeah dimana pun ia berada. Ku habiskan waktu bersama teman-temanku untuk menceritakan hal-hal terhebat yang ada pada diri Tuan Kelinci. Buku tulis ku penuh dengan coretan kecil tentangnya, aku juga punya folder khusus tentang Tuan Kelinci. Memang akhir-akhir ini entah mengapa kita selalu dipertemukan, dalam kegiatan ini maupun kegiatan yang lain. Sepertinya sekarang aku sudah mulai terlatih, aku mulai tidak salting lagi bila bertemu dengannya. 
Aku pernah mendengar cerita dari teman terdekatku bahwa akhir-akhir ini Tuan Kelinci sering membicarakan tentang diriku. Sepertinya perjuangan hati ini ada kemajuan, makin tinggi saja harapan ku padanya.
Hingga suatu malam, Tuhan menyempatkan aku untuk membuka mata hati ini. Aku melihat Tuan Kelinci denagan gadis lain, gadis yang mungkin lebih cantik dariku. Sungguh sakit rasanya, seperti hati yang tersilet-silet, ini perih.
Sebelumnya aku memang pernah mendengar tentang gadis itu, aku sempat mendengar cerita-cerita manis tentan Tuan Kelinci dan Gadis Pemanjat Tebing itu tapi aku tidak percaya karena tidak ada bukti yang kuat tentang cerita mereka berdua. Dan sekarang aku melihat dengan mata kepala ku sendiri, aku melihat tepat dihadapanku. Dan rasanya itu sakit, perih.... :(


Hati ku sangat kacau kala itu, ingin rasanya aku menjatuhkan tubuh ini terjun dari menara yang paling tinggi tapi ku rasa tidak akan mungkin ku lakukan, itu sangat berlebihan.

“...Tuan Kelinci. Cukup, aku lelah menunggumu, aku sudah terlalu jauh berharap. Kesetianku patah seketika, aku sadar bahwa kau hanya mimpi bagiku tak untuk jadi nyata dan kini segala rasa tentangmu harus di padamkan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip to Baduy Dalem

[Edisi Baduy, 11/11] Ini namanya Abah Kashina, dari Kp.Gajebo Baduy Luar. Hampir setiap sore beliau mampir ke Posko kita sambil mainin alat musik tiup ini. Kata Abah, ini alat musiknya bikin sendiri dan gak ada yang punya selain Abah. Abah pernah ke Bali 2 kali diajak sama pengunjung buat main kesana. [Edisi Baduy, 12/11] Menenun adalah salah satu aktivitas sehari-hari warga Baduy, dari anak-anak, ibu-ibu, sampe nenek-nenek, semuanya bisa menenun. Dan salah satu karyanya adalah Syal yang ada di kepala saya ini. ini asli buatan dari tangan orang Baduy sendiri, punya ciri khas sendiri motif tenunnya. Sumpah, Indonesia keren!   [Edisi Baduy, 12/11] Ini adalah beberapa view perjalanan pada saat menuju Baduy Dalem, ada beberapa jembatan yang harus kita lewati, dan juga track jalanan yg menanjak dan licin, untuk menuju Kp. Cibeo Baduy Dalem kita harus jalan dari Kp. Gajebo Baduy Luar nanti kita akan melawati beberapa kampung (masih Baduy Luar). Ke

Lomba Karikatur #ANZni #SPEKTA _2014

Ini adalah foto gue saat mengikuti lomba karikatur di kampus dengan tema kebangsaan, gak cuma ngegambar aja tapi gue pun harus mendeksripsikan gambar tersebut, nah berikut adalah pendeksripsian gue tentang karikatur ini..... *cekidot ! Sekarang ini nilai luhur pancasila kian memudar karena banyaknya orang-orang yang tidak menghargai falsafah bangsa sendiri. Gue pun berinisiatif untuk membuat karikatur dengan judul  “Hargailah Pancasila” . Mengapa demikian? Karena bila kita lihat lebih jeli lagi orang-orang jaman sekarang sudah tidak menghargai nila-nilai pancasila, yang dimana pancasila itu adalah suatu pedoman bangsa kita yakni bangsa Indonesia. Dapet dilihat pada gambar ini terpampang seekor garuda yang diinjak oleh oknum yang tak berperasaan. Jika dipahami lebih terperinci lagi gambar ini memiliki makna bahwasanya kita sebagai masyarakat indonesia seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Kita tidak perlu menghafal isi pancasila asal kita

My August (Abang Mpok Kab. Bekasi)

Sabtu, 6 Agustus 2016 At Hotel Santika - Cikarang Setiap orang pasti punya perjalanan hidup dan setiap perjalanan hidup pasti memiliki ceritanya masing-masing. Agustusku kali ini luar biasa, berbeda dari yang lainnya. Sedikit coretan penaku akan ku tuangkan lewat kisahku ini. Sebelumnya ada yg sudah tau tentang Ajang Pasanggiri? atau yang biasa kita kenal dengan Abang None Jakarta/ Kang Nong Banten/ Mojang Jajaka Jabar, dll?! Pasti sudah banyak yg tahu. Ya, kisahku kali ini adalah tentang perjuanganku ketika mengikuti salah satu ajang tersebut. Awalnya tidak pernah tahu kalau ternyata Kabupaten Bekasi ada ajang seperti ini. Yang saya tahu hanya di Kota Bekasi saja yg mengadakan ajang semacam ini. Sebelumnya memang sudah sejak setahun yang lalu saya berniat ingin mengikuti seleksi di ajang ini, tapi pada saat itu rencananya saya akan mendaftar di Kang Nong Kota Serang (@kangnongkotaserang) atau di Abang Mpok Kota Bekasi (@amkotabekasi). Sejak saat itu saya selalu mencari inf