Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Kemunculannyalah !

Entahlah... Kemunculannya berawal dari kubus bambu di sudut kampus. Entah apa yang membuat aku menjadi betah berlama-lama menatapnya. Kemunculannya membutakan mata, menulikan telinga, mematikan saraf-saraf tubuhku. Kemunculannya mampu menyimpulkan garis lengkung ke atas, mampu membuat subur dasar hati yang dulunya layu termakan waktu. Ia seperti mengandung magnet yang selalu membuatku tertarik untuk mengundangnya dalam hayalku. Bagian-bagian otakku hampir tak dapat terlihat karena di lumuti fikiran yg mengandung unsur-unsur senyawa dirinya. seketika namanya menjelmakan semua elemen seketika itu pula ia di tafsirkan menjadi sebentuk hati. Tak berwujud tapi ada, tak terlihat namun terasa. Ku terjemahkan ia bagai pelangi, suatu karya Tuhan yg agung yang melukiskan banyak warna saat kelabu mendominasi langit biru. Ia bukan sosok pangeran, bukan juga sesosok malaikat, entah jelmaan apa ia itu yang pasti kehadirannya mampu menghipnotisku. Berbagai rumus telah ku gunakan namun tetap sa

Edisi Hari Ayah, Untuk Ayah dan Buat Ayah

Katanya tidak ada yang namanya 'Hari Ayah' yang adanya hanyalah Hari Ibu. Tapi bagiku hari itu ada, Ya Ada ! Hari itu adalah hari ini, hari dimana banyak orang mengucapkan "...Happy Father's Day, I Love You Dad...".  Entah awal pencetusannya itu darimana, Aku tidak perduli yang pasti dengan adanya Hari Ayah Aku menjadi lebih bersemangat menguras rasa sayangku padanya. Memiliki Ayah seorang Petani tidak membuatku malu dalam bersosialisasi dengan lingkungan, yang ada Aku bangga bisa terlahir dari seorang Petani.  Aku terharu bila mengingat perjuangan Ayah yang di setiap pagi buta mengayuh sepeda tua untuk pergi mengais rezeki, ketika siang datang di bawah panasnya terik matahari Ayah tetap kuat bertahan, sepertinya kulit Ayah sudah terbiasa terkena panas matahari. Ketika musim  Panen  tiba Ayah rela bermalam di bawah naungan gubuk kecil reot yang mungkin jika terkena badai akan roboh, rela di sengat serangga liar di persawahan, serta rela kedinginan jika

Mengulas Perjuangan

Nama gue Lailatus Sifa, bisa dipanggil Lala atau Laila tapi jangan panggil gue Sifa ya... gue gak suka kalau dipanggil Sifa, kedengerannya aneh. Udah hampir setahun yang lalu gue  lulus SMA  dan sekarang gue mau berbagi cerita sama kalian. Ceritanya begini... Pada suatu hari hiduplah seorang Putri cantik nan jelita, putri itu bernama Putri Laila. Kala itu ia sedang dirundung rasa bahagia, berpesta merayakan kelulusannya (Sok ngedongeng nih).   Jadi gini loh... Setelah lulus SMA nih gue ada niatan buat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan itu real dari lubuk hati gue yang pualing dalem gue pengen banget kuliah di universitas negri. Dan  sebagai penerus bangsa yang  berpendidikan  g ue mencoba berbagai cara untuk bisa masuk  u niversitas terbaik yang ada di negeri tercinta ini. Lewat jalur Raport atau yg dikenal dgn SNMPTN gue  punya beberapa pilihan PTN & PTS mulai dari UIN (B.inggris - Teknik Informatika), ITB (Teknik Informatika), UGM (B.inggris), Guna Darma (Teknik In

Lomba Karikatur #ANZni #SPEKTA _2014

Ini adalah foto gue saat mengikuti lomba karikatur di kampus dengan tema kebangsaan, gak cuma ngegambar aja tapi gue pun harus mendeksripsikan gambar tersebut, nah berikut adalah pendeksripsian gue tentang karikatur ini..... *cekidot ! Sekarang ini nilai luhur pancasila kian memudar karena banyaknya orang-orang yang tidak menghargai falsafah bangsa sendiri. Gue pun berinisiatif untuk membuat karikatur dengan judul  “Hargailah Pancasila” . Mengapa demikian? Karena bila kita lihat lebih jeli lagi orang-orang jaman sekarang sudah tidak menghargai nila-nilai pancasila, yang dimana pancasila itu adalah suatu pedoman bangsa kita yakni bangsa Indonesia. Dapet dilihat pada gambar ini terpampang seekor garuda yang diinjak oleh oknum yang tak berperasaan. Jika dipahami lebih terperinci lagi gambar ini memiliki makna bahwasanya kita sebagai masyarakat indonesia seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Kita tidak perlu menghafal isi pancasila asal kita

JERITAN SANG GARUDA

Lagi dan lagi negeri tercinta ini di landa musibah yang begitu luar biasa dari gempa bumi, gunung meletus longsor, puting beliung, hingga banjir dimana-mana. Kalau sudah  seperti  ini siapa yang paling bersalah? Dan apakah kita akan menyalahkan Tuhan sang pencipta alam ini? Atau  adakah orang-orang tertentu  yang harus disalahkan? Tidak. Semua itu bukanlah salah Tuhan yg Maha Agung dan  mungkin  bukan juga salah para  Khalifah  yang ada di muka bumi ini tapi cobalah hampiri air yang jernih dan nampak tenang itu, hampiri ia dengan tenang jiwa dan lihatlah disana telah terjawab atas segala pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ya, kitalah penyebab adanya masalah itu. Mungkin Tuhan serta Alam semesta ini telah murka dengan kita semua atas perilaku kita yang semena-mena dengan alam  beserta isinya.  Sungguh miris melihat kondisi alam saat ini yang berpenghuni para manusia berkedok malaikat. Apakah alam ini sudah diambang kemarahan? Sepertinya alam tengah muak dengan penghuni bumi ini. Jang

Tuan Kelinci #Part2

Tanpa ku sadari hampir setahun berlalu aku memendam perasaan ini, Tuan Kelinci pun tahu tentang hal ini.  Keacuhannya membuat batin ini perih, dia melihat bahkan sesekali dia mendengar hanya saja di cuma  sekedar berpura-pura tidak peka dengan semua ini. Sungguh mempesona jika dia beralasan bahwa ada hati yang harus ia jaga dan tak boleh tersakiti. Aku mengerti akan hal itu,  tapi cobalah sekali saja kau merasakan menjadi diriku apakah kau juga bisa men alah dan menahan perih hati ini? Dulu dan sekarang berbeda, dulu tidak ada sepatah dua patah kata yang terlontar tapi kini bebasa-basi ria itu ada.  Aku senang, artinya ada harapan bagi ku untuk  bisa  memilikinya. Aku selalu menyempatkan diriku agar bisa melihat senyum manisnya itu, yeah dimana pun ia berada.  Ku habiskan waktu bersama teman-temanku untuk menceritakan hal-hal terhebat yang ada pada diri Tuan Kelinci.  Buku tulis ku penuh dengan coretan kecil tentangnya, aku juga punya folder khusus tentang Tuan Kelinci.

Tuan Kelinci #Part1

Aku mengaguminya dari sini yeah dari tempat yang jauh darinya, Aku senang bila melihat senyumnya walau dari ujung monas sekali pun, Aku suka memperhatikan gerak-geriknya, cara dia berjalan, cara dia berbicara bahkan cara dia merapihkan rambutnya. Jika ada yang bertanya lagu apa yang cocok menggambarkan perasaanmu saat ini? "CINTA DALAM HATI" :) lagu itu sepertinya pas jika dijadikan backsound edisi tulisan ku saat ini. Aku tahu kasus ku saat ini adalah mencintai seseorang secara diam-diam, Aku sadar akan hal itu ko dan aku menikmati itu. Jujur aku gak berani untuk mengungkapkan rasa ini bahkan untuk sekedar menyapa pun aku takut. Aku terlalu takut dengan responnya nanti, entah itu baik atau buruk. Aku pernah mencoba untuk sok asik ketika di dekatnya dan apakah kalian tahu apa yang terjadi? dia memandang ilfil -,- Yaaaa Tuhan !!!! betapa bodohnya Aku ini. Aku benci kenapa setiap kali aku di hadapkan dengan Tuan Kelinci selalu saja ada hal buruk menima diriku, sungguh meny

Pelangi Palsu

Sebenarnya Pelangi itu tidak indah, kenapa? karena Pelangi hanya ada saat setelah hujan turun setelah itu lama-kelamaan dia menghilang. seharusnya Pelangi itu selalu ada karena pada dasarnya dia memberi keindahan (katanya) tapi pada kenyataannya dia menghilang secara perlahan, bukankah itu menyakitkan? Aku suka Pelangi, tapi dulu. sekarang? aku benci Pelangi.  tidak selamanya apa yang kita anggap indah itu akan selalu membuat kita bahagia justru BIASANYA yang indah lebih menyengsarakan. sekarang aku mengerti kenapa Tuhan menghadirkan hujan karena agar Pelangi itu datang untuk menebar kebahagian, akan tetapi dari sanalah aku menyimpulkan bahwa Pelangi datang hanya utuk sesaat saja, hanya untuk membuat senyuman sesaat setelah hujan lalu setelah itu dia menghilang entah kemana.

Untitle

"kamu apa kabar disana? Jangan lupa makan yah, jaga kesehatan, kita disini kangen kamu, love you" Aku menunggu kata-kata itu, kata-kata indah itu. Sejak awal aku disini aku menunggu kata itu keluar dari ayah ibu ku. Tapi sampai sekarangpun tak pernah terlontar kata yang manis itu. Hanya sekedar menanyakan kabarpun tak pernah terlontar, jangankan di telepon di sms pun tak pernah. Mungkin mereka buta akan tekhnologi atau mungkin mereka terlalu sibuk, atau mungkin memang pada dasarnya mereka cuek. Aku mencoba menhubungi mereka ya... hanya sekedar bebasa-basi tentang kerinduan ku pada mereka namun tiga hari ku menunggu tetap tak ada jawaban apa-apa. Hingga akhirnya ponsel ku berdering, terlihat jelas nama ayah tertera di ponsel ku, segera ku angkat panggilan telepon darinya. "hallo, assalammualaikum..." sapa ku dengan ceria. "ya, waalaikumssalam" jawabnya singkat. "uang udah di kirim tinggal cek di ATM ya" lanjutnya dengan cepat. "Iya"

Abaout me !

The people ask me "What the meaning of Room103? What's it?"   Weww good question bgt deh, hahaha.  Ok guys, Check it out!  Room = Roomy.  103 = (10+3) tgl lahir.  1 = Anak pertama.  03 = Bulan lahir.  103 = (10-3) angka fav.  And....  This is why I named my twitter @LailaTSF.  Oke to the point aja, ma name's Lailatus Sifa  so, I named ma twitter account's LailaTSF bcuz TSF's mean T.u.s.s.i.f.a.  Enough? Or any questions?  Sok atuh nanya aja

Hari gini gak sekolah? Apa kata dunia!!!

Ini celotehan gue setahun yg lalu, sebelum capres nomer 1 berkoar tentang masalah ini gue udah lebih dulu berkoar tentang masalah ini. hahaha dan disini gue akan memanjakan mata kalian dgn tulisan gue yg setiap kata-katanya itu begitu indah tanpa cacat sedikitpun dan CUMA DISINI lo lo semua gue kasih secara cuma-cuma (free mannn, free!!!!).  Oke, oke, okeeee  sekarang gue mau ngebahas judul yang ada di atas itu yah.  Pastinya kalian semua tau kata-kata yang sering diucapkan oleh bapak-bapak pemimpin kita dalam pidatonya mengenai pendidikan ' WAJIB BELAJAR 9 TAHUN '  tau kan, tau? Tau donggggg (di spanduk sekolahan banyak tuh ampe ngampar itu kata-kata) yayaya MENURUT GUE kata-kata itu udah gak berlaku buat anak-anak penurus bangsa kita, harusnya ' WAJIB BELAJAR 12 TAHUN ' KARENA jaman sekarang udah banyak kok sekolahan SMA yang gratis bukan cuma SD dan SMP doang jadi sayang bgt yah kalau sekolah cuma sampai SMP aja, lagian nih ya emangnya ijazah SMP masih jaman? Ngela