Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Trip to Baduy Dalem

[Edisi Baduy, 11/11] Ini namanya Abah Kashina, dari Kp.Gajebo Baduy Luar. Hampir setiap sore beliau mampir ke Posko kita sambil mainin alat musik tiup ini. Kata Abah, ini alat musiknya bikin sendiri dan gak ada yang punya selain Abah. Abah pernah ke Bali 2 kali diajak sama pengunjung buat main kesana. [Edisi Baduy, 12/11] Menenun adalah salah satu aktivitas sehari-hari warga Baduy, dari anak-anak, ibu-ibu, sampe nenek-nenek, semuanya bisa menenun. Dan salah satu karyanya adalah Syal yang ada di kepala saya ini. ini asli buatan dari tangan orang Baduy sendiri, punya ciri khas sendiri motif tenunnya. Sumpah, Indonesia keren!   [Edisi Baduy, 12/11] Ini adalah beberapa view perjalanan pada saat menuju Baduy Dalem, ada beberapa jembatan yang harus kita lewati, dan juga track jalanan yg menanjak dan licin, untuk menuju Kp. Cibeo Baduy Dalem kita harus jalan dari Kp. Gajebo Baduy Luar nanti kita akan melawati beberapa kampung (masih Baduy Luar). Ke

Suara tentangjingga

Yang pertama, Sebagian dari mereka membicarakan apa yang akan mereka lakukan nanti, besok dan lusa setelah bersama. Sebagian lainnya sibuk merencanakan konsep bahagianya, sebagian lagi mulai berjanji tak akan saling menyakiti dan bersumpah tentang berdua saja tanpa mereka tentang memiliki satu sama lain dan takan terpisahkan. Tidak dengan sebagian lain, Akuyang sedang sibuk berkemas, sibuk menata hati, sibuk menguatkan diri kalau saja suatu saat nanti harus ada yang pergi Aku memang begini, sulit dimengerti, bukan tak ingin mencintai sebab takut disakiti tapi Aku mengerti kamu tak harus menetap dan paham tentang berpindah, seperti awan yang tahu kapan harus menjadi hujan, seperti hujan yang meski tak ingin tetap harus berani jatuh menyapa tanah dari ketinggian, seperti tanah yang tak bisa menolak harus meresapkan air dan menyimpannya dalam aliran-aliran sungai yang tak tahu menahu. Kau harus mengerti, tanpa diminta, mereka melakukannya dengan senang hati, tanpa dipaksa Tuhan mengar

Tanpa Judul (Balada Kerinduan)

Andai saja engkau tahu Tak akan pergih kau meninggalkan ku Kau tak tahu apa yang terjadi padaku ntahlah..ini sangat menyiksaku. Senyum yang terlintas dihadapnku Tutur kata yg kau lontarkan padaku Tetap tiada ku lupakan indah disetiap sentuhanmu Kini telah pergi dan hilang menjauh entah kemana.. Masih terasa nafasmu lembut menusuk jiwa ku Indah bola mata dengan pancaran yang menyejukan Terasa amat tenang dihembus bayu membawa kabar rindu. Yg kurasakan hanyalah tinggal kerinduan Begitu kekalnya cinta yang kau tinggalkan Mungkin suatu saat, entah aph dan untuk aph akan ada yg mendorong untuk merubahku di episode yang         Yang akan datang. Oleh Kurnia Endang (17.12)

Bagian 1

Aneh, aku hampir tidak bisa menulis kata-kata tentangnya. Apa aku telah kehabisan kata-kata? Bahkan jemari ku pun tak mampu mengartikan maksud hati. Berasa, di hati Namun bibir tak mampu berucap Jemari tak mampu menari pada secarik kertas. Ini berawal sejak ia berbicara kepadaku, tak ku sangka obrolan singkat kami pada waktu itu mengundang rasa aneh ini dan membawanya hingga detik ini. Benar, ia datang tiba-tiba Begitu saja, tanpa bisa aku menerka Aku melihat ada kehidupan di bola matanya Sungguh indah, seperti surga Mendamaikan... Di setiap perdetik tatapannya membawaku kian hanyut untuk terus menatapnya. Aku enggan pergi menatapnya Caranya bertutur kata begitu menyejukan Sejenak otakku penuh dengan bayangnya Diikuti rasa aneh itu, seakan akan otak dan hatiku begitu kompak Sumpah, rasa apa itu? Tak paham aku mengartikannya. Dan yang lebih gila lagi, di saat kepergianku meninggalkan tempat itu tiba-tiba saja langkahku begitu berat. Mungkin saat ini juga hanya ra

Lagu Rumah Pelangi Bekasi

MIMPI (Rumah Pelangi) - by Lala Intro: G D Em C Kusambut pagi bersama sinar mentari Menyapa dunia berselimut langit biru Melangkah ke depan dan raih cita-cita (*) Tunjukanlah pada dunia Tentang mimpi yg kita punya Percayalah karena kita Terkuat dan terhebat Reff: Mimpi...         ku punya mimpi Pasti...           pasti ku bisa Wujudkan...  mimpi-mimpiku Menjadi...     nyata adanya Back to (*), Reff. G Mimpi... Yang mau denger lagunya silahkan dibuka link videonya https://www.youtube.com/watch?v=j8QovRO5exA

My August (Abang Mpok Kab. Bekasi)

Sabtu, 6 Agustus 2016 At Hotel Santika - Cikarang Setiap orang pasti punya perjalanan hidup dan setiap perjalanan hidup pasti memiliki ceritanya masing-masing. Agustusku kali ini luar biasa, berbeda dari yang lainnya. Sedikit coretan penaku akan ku tuangkan lewat kisahku ini. Sebelumnya ada yg sudah tau tentang Ajang Pasanggiri? atau yang biasa kita kenal dengan Abang None Jakarta/ Kang Nong Banten/ Mojang Jajaka Jabar, dll?! Pasti sudah banyak yg tahu. Ya, kisahku kali ini adalah tentang perjuanganku ketika mengikuti salah satu ajang tersebut. Awalnya tidak pernah tahu kalau ternyata Kabupaten Bekasi ada ajang seperti ini. Yang saya tahu hanya di Kota Bekasi saja yg mengadakan ajang semacam ini. Sebelumnya memang sudah sejak setahun yang lalu saya berniat ingin mengikuti seleksi di ajang ini, tapi pada saat itu rencananya saya akan mendaftar di Kang Nong Kota Serang (@kangnongkotaserang) atau di Abang Mpok Kota Bekasi (@amkotabekasi). Sejak saat itu saya selalu mencari inf

Bakti Kampus UPI Kampus Serang (KKN Kelompok 4)

KKN UPI Kampus Serang (Desa Kadubeureum Kec. Padarincang - Kab. Serang)

Sebuah Lagu Sederhana

Lagu ini menceritakan tentang seorang wanita yang tidak bisa melupakan seseorang yang pernah ada dihatinya meskipun ia tahu bahwa seseorang tersebut sudah memiliki kekasih. (true story). Lirik lagu Tak Bisa Tersesat dalam bayangmu yang selalu menghantui aku adakah caraku untuk bisa lupakan semua tentangmu (*) Terkadang ku merasa kesal dengan apa yang kini ku pikirkan selalu saja ada tentangmu selalu saja tentangmu Reff: Tak bisa... tak bisa... melupakan dirimu tak sanggup... tak sanggup... ku hilangkan bayangmu tak mungkin... tak mungkin... ku hapuskan semua tentangmu Back to (*), (Reff) Aku tak bisa sungguh tak bisa AKu tak sanggup dan tak kan bisa

Lagi-Lagi Tuan Kelinci

Tuhan, mengapa rasa ini hadir kembali? Dia yg dulu pernah ku rindukan kini datang membawa rindu. Rasa yang sempat terombang ambing karenanya kini hadir mengacaukan pikiranku. Ku pikir Aku sudah ikhlas merelakan jemarinya di isi oleh wanita lain. Tuhan tolong jelaskan ini semua padaku, bantu Aku untuk bisa menepis rindu yang tak pernah Aku inginkan ini. Ia yang sejak dulu menjadi alasan mengapa Aku selalu rajin berkunjung ke kelas sebelah, ia yang sejak dulu menjadi inspirasi di setiap tulisanku, dan ia yang sejak dulu menjadi alasan berkembang kempisnya hidungku tat kala bibir ini menyebut namanya. Lupakan, biarkan kali ini Aku tertidur dengan nyenyak tanpa bayangmu . Kosan Hijau , 19 Januari 2016 (01.44)

Mawar Pertama

Tak ada mawar yang tak berduri, bahkan seindah maupun semahal apapun mawar itu pasti memiliki duri. Duri yang senantiasa melindungi kuntum mawar dari siapapun yang ingin merampasnya. Mawar akan selalu menghadirkan cinta dalam diamnya … Terimakasih untuk mawarnya, tak nyata memang tapi bagiku ini lebih dari sekedar indah.

UNTUK MALAIKAT SENJAKU

Kau sempurna dan begitu indah Kau malaikat senjaku Kau cahaya saat malam tanpa rembulan Suaramu adalah nyanyian surga, mendamaikan Wangi angin selalu membawaku hanyut dalam setiap kata yang kau ucap Ada rasa yang tak biasa Rasa ini tidak memiliki sebutan Salahkah aku mengartikan semua tentangmu? Sedang kau telah berucap pada hati yang lain Sungguh ini di luar kuasaku (Suara hati  tak berucap)  09 Mei 2016 - 02.24 WIB

Mengenalmu Adalah Sebuah Anugerah

Mengenalmu adalah sebuah anugerah, tanpa ku sadari Aku hanyut dalam perasaan aneh yg kini hinggap di hatiku, perasaan yg tak pernah ku sangka-sangka kini hadir menemani hari-hariku. Awalnya biasa, Kita memang berteman dekat tapi entah mengapa semenjak perpisahan tiga bulan terakhir yang lalu Aku mulai merasakan bagaimana rasanya menahan rindu yang begitu beratnya. Ya Aku rindu, rindu rasanya melihat tawamu, rindu melihat candamu, bahkan Aku rindu melihat ekspresi wajahmu ketika sedang marah denganku. Jujur, Aku pernah menyimpan fotomu di awal semester satu, Aku pernah menyukaimu kala itu. Aku juga adalah satu-satunya orang yang memilihmu menjadi ketua kelas diawal pertama masuk kuliah. Karena dulu Aku pernah menyukaimu. Tapi tenang saja, selama dua tahun belakangan ini Aku benar-benar mengontrol perasaanku terhadapmu. Sampai suatu waktu Aku bener-benar tidak bisa mengontrol perasaan ini. Meskipun Aku sudah mencoba berusaha keras untuk menetralkan perasaan ini tapi tetap saja ada namam

Aku Gila Karenanya

Katanya cinta datang karena terbiasa. Terbiasa melihat senyumnya, tawanya, tingkah lakunya. Ada juga yang mengatakan bahwa cinta itu datang tanpa terduga. Kata orang kita akan menjadi buta seketika, bagi dia yang sedang merasakan nikmatnya penganugerahan terindah yang satu ini. Katanya ia akan tersenyum-senyum sendiri bahkan tertawa sendiri ketika membaca isi chat BBM-nya dengan si doi, yang lebih gila lagi adalah berbicara sendiri dengan benda yang ada di sekelilingnya. Sama seperti hal nya dengan apa yang kini ku rasakan, sejak pertemuan di depan mini market itu Aku selalu tersenyum sumringah tanpa henti, membayangkan wajahnya yang sedikit mirip Albert Enstein. Dan entah mengapa selalu saja ku sebut namanya di setiap topik pembicaraan, dan Aku selalu tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak bila semua orang berbicara tentangnya. Dan yang lebih gilanya lagi Aku sempat membayangkan suatu saat nanti kita menikah dan hidup bersama, punya anak, Aku jadi Ibu dan Kau jadi Ayahnya.

Bersama Mereka Di Awal Tahun 2016

Sebelumnya ku ucapkan ' Selamat Tahun Baru 2016 '. Malam ini berbeda dengan biasanya, Untuk pertama kalinya aku merasakan bagaimana sejuknya udara di pantai, mendengar gemuruh ombak di pagi hari, melihat cahaya kecil di ujung samudera, dan kadang ku dengar semilir angin. Meski langit tak berbintang, bahkan terkadang cahaya rembulan meredup tertutup awan. Bermodal mobil tua dengan kaca jendela yang sedikit sulit di tutup. Tawaku lepas bersama mereka. Ada sedikit musibah menimpa mobil kami kala itu, tapi hanya tawa yang ada. Sesederhana itukah hidup? Kami tak punya terompet, apalagi kembang api yg bila dibandingkan harganya dengan jatah makan sehari-hari kami tak akan pernah tercukupi. Hanya bisa menimbrung dengan pengunjung sebelah, sambil duduk-duduk santai menikmati semilir angin dengan beralas cover mobil warna abu-abu menjadi sandaran tempat kami melepas lelah. Lagi-lagi hanya ada tawa, bahkan dinginnya udara kala itu tak sempat ku rasakan, terbalut oleh tawa