Nama gue Lailatus Sifa, bisa dipanggil Lala atau Laila tapi jangan panggil gue Sifa ya... gue gak suka kalau dipanggil Sifa, kedengerannya aneh.
Udah hampir setahun yang lalu gue lulus SMA dan sekarang gue mau berbagi cerita sama kalian. Ceritanya begini... Pada suatu hari hiduplah seorang Putri cantik nan jelita, putri itu bernama Putri Laila. Kala itu ia sedang dirundung rasa bahagia, berpesta merayakan kelulusannya (Sok ngedongeng nih). Jadi gini loh... Setelah lulus SMA nih gue ada niatan buat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan itu real dari lubuk hati gue yang pualing dalem gue pengen banget kuliah di universitas negri. Dan sebagai penerus bangsa yang berpendidikan gue mencoba berbagai cara untuk bisa masuk universitas terbaik yang ada di negeri tercinta ini. Lewat jalur Raport atau yg dikenal dgn SNMPTN gue punya beberapa pilihan PTN & PTS mulai dari UIN (B.inggris - Teknik Informatika), ITB (Teknik Informatika), UGM (B.inggris), Guna Darma (Teknik Informatika), Esa Unggul (Broadcasting), Gatot Subroto (Keperawatan). Dari banyaknya referensi PTN yang ada akhirnya gue memilih UIN Jakarta hanya satu yang gue pilih yaitu UIN padahal lewat jalur ini gue berkesempatan untuk memilih dua PTN, tapi kenyataan berkata lain gue gak lolos seleksi -,- tapi bukan gara-gara nilai gue yang jelek (nilai gue bagus-bagus kok) mungkin karena sesuatu yang sulit dijelaskan, mungkin.
Perjuangan gue buat masuk universitas yang gue inginkan gak nyampe situ aja, kalau menurut pribahasa nih “...Masih banyak jalan menuju Roma...”. Gue pun mencoba jalur yang lain yaitu jalur tertulis dengan uang Rp.175.000-, gue dapet tiket masuk buat tes tertulis ini. Di jalur ini gue punya kesempatan untuk memilih tiga universtas dengan syarat tertentu pastinya.
Dan inilah pilihan gue.....
Berhubung pendirian gue lumayan teguh gue tetap memilih UIN walaupun sempat ada perdebatan anatara UPI dan UIN mana yang akan menjadi pilihan pertama. Setelah bergalau ria memikirkan mana yang harus berada di posisi atas akhirnya nih akhirnyaaaaa gue menetapkan UPI sebagai pilihan pertama.
Jalur ini gak main-main lho ya... gue sampe ikut bimbel gara-gara takut gak keterima karena gosipnya soal-soal yang nanti keluar bakal lebih sulit (soalnya susah pake banget, tiga kali lipat dari soal-soal UAN) gimana gue gak scare tuh -,-.
Tes pun di mulai, rasa takut sempat menghampiri tapi rasa itu tertutupi dengan semangat juang gue yang sungguh luar biasa. Beberapa hari menjalani tes tersebut akhirnya hari pengumuman kelulusan di umumkan.
hal ini cukup menegangkan sampai-sampai gue mengundang teman gue dan bersama-sama menguatkan keberanian untuk membuka website pengumuman tersebut.
Jari-jari cantik ini mulai bergerak menyentuh huruf-huruf yang tertera pada keyboard laptop dan kalian tahu apa yang gue rasakan pada saat itu?
betapa deg-degannya hingga seluruh tubuh basah bercucuran keringat dan tangan pun ikut bergetar (ah lebay). Click... terbukalah laman web pengumuman yang kami nanati-nantikan itu. Dan ternyata apakah yang terjadi... Tengtrentengtengtenggggg.....
Komentar